Rabu, 11 Juni 2025

"Sabang: Gerbang Barat Nusantara yang Sarat Sejarah


Kota Sabang adalah kota yang terletak di Pulau Weh, di ujung paling barat Indonesia. Kota ini bukan hanya terkenal sebagai titik nol kilometer Indonesia, tetapi juga memiliki sejarah panjang yang kaya, mulai dari masa kolonial hingga peran strategisnya dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Kota Sabang: Gerbang Barat Nusantara

Kota Sabang adalah kota yang terletak di Pulau Weh, di ujung paling barat Indonesia. Kota ini bukan hanya terkenal sebagai titik nol kilometer Indonesia, tetapi juga memiliki sejarah panjang yang kaya, mulai dari masa kolonial hingga peran strategisnya dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Asal Usul Nama dan Letak Geografis

Nama "Sabang" diyakini berasal dari kata Aceh "Sabangeu", yang berarti "ujung" atau "akhir". Letaknya yang berada di ujung barat Indonesia menjadikannya sebagai pintu gerbang penting dalam jalur pelayaran internasional sejak zaman dahulu. Sabang berada di Pulau Weh, yang terpisah dari daratan utama Aceh oleh Selat Sabang.

Perkembangan pada Masa Kolonial

Pada abad ke-19, Belanda menyadari posisi strategis Sabang sebagai pelabuhan alami. Pada tahun 1887, mereka membangun pelabuhan laut dalam dan menjadikannya sebagai pelabuhan bebas (free port). Sabang menjadi tempat pengisian batu bara bagi kapal-kapal uap internasional.

Untuk mendukung kegiatan pelabuhan, dibentuklah Sabang Maatschappij, sebuah perusahaan Belanda yang mengelola pelabuhan dan pembangunan infrastruktur di Pulau Weh. Hal ini menjadikan Sabang sangat berkembang dan ramai pada masa itu, bahkan lebih maju dibandingkan daerah-daerah lain di Aceh.

Peran dalam Perang Dunia

Sabang juga memiliki peran penting dalam Perang Dunia II. Karena pelabuhannya yang strategis, Sabang menjadi sasaran serangan pasukan Sekutu. Jepang sempat menguasai Sabang pada awal 1942 dan menjadikannya basis militer. Sisa-sisa peninggalan militer Jepang seperti bungker dan terowongan masih bisa ditemukan di beberapa bagian pulau hingga sekarang.

Sabang dan Kemerdekaan Indonesia

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, status Sabang sempat berubah-ubah. Pada tahun 1965, pemerintah Indonesia menetapkan Sabang sebagai pelabuhan bebas kembali, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan. Kemudian pada tahun 2000, pemerintah menetapkan Sabang sebagai daerah otonom dengan status kota, lepas dari Kabupaten Aceh Besar.

Geografi

Wilayah kota sabang secara geografis berada pada titik kordinat 95derajat 13'02"_95derajat 22'36" bujur timur dan 05 derajat 46'28"_05derajat 54'28" Lintang utara. kota sabang merupakan wilayah administratif paling utara di aceh dengan negara tetangga yaitu Malaysia,Thailand,dan india. wilayah kota sabang dikelilingi oleh selat malaka diutara, Samudera hindia di selatan ,Selat malaka ditimur,dan Samudera hindia di barat.

Pariwisata

Selain terkenal dengan keindahan alamnya, pantainya,air lautnya yang biru ,sabang juga sering dijadikan  sebagai tempat untuk kegiatan wisata,seperti sail sabang dan event lainnya.

Pulau

Kota sabang memiliki 5 buah pulau diantaranya :
1.Pulau Weh (121 km2).
2.Pulau Rubiah (0,357 km2).
3.Pulau Seulako (0,055 km2).
4.Pulau Klah (0,186km2).
5.Pulau Rondo (0,650km2).
Kota sabang secara administratif terdiri dari dua kecamatan  dan 18 desa atau kelurahan, dengan jumlah penduduk sebanyak 35,220 jiwa. di wilayah kota sabang ,terdapat beberapa kelompok etnis dimana antara satu dan yang  lainnya tidak jauh berbeda baik dalam kehidupan maupun dalam berbahasa .pola hidup pada umumnya memiliki kesamaaan dengan pola hidup masyarakat aceh  didaratan.penduduk wilayah kota sabang pada umunya bermata pencaharian dalam bidang pertanian dan perikanan,diikuti penduduk yang bekerja di  bidang perdagangan , jasa, angkutan,pegawai dan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar