Jakarta, menghadapi tantangan serius dalam hal kualitas udara. Pertumbuhan urbanisasi, peningkatan jumlah kendaraan bermotor, serta aktivitas industri menyebabkan peningkatan emisi polutan. Kondisi ini berdampak langsung pada kesehatan masyarakat dan menjadi ancaman jangka panjang jika tidak ditangani secara sistematis.
Tiga tahun telah berlalu sejak warga menggugat pemerintah atas kualitas udara Jakarta dan memenangkan gugatan itu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 16 September 2021. Namun hingga kini, implementasi putusan tersebut masih menjadi tanda tanya besar. Sejumlah pihak menilai pemerintah belum sepenuhnya menjalankan amar putusan yang telah berkekuatan hukum tetap.
Gugatan warga negara atau citizen lawsuit tersebut diinisiasi oleh Gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta, atau Koalisi Ibu Kota. Mereka menuntut pemerintah pusat dan daerah atas kelalaian memenuhi hak masyarakat atas udara bersih. Gugatan ini merupakan puncak dari perjuangan panjang sejak 2019, setelah berbagai dialog dengan pemerintah tidak membuahkan langkah konkret.
Koalisi yang terdiri dari 32 warga dari berbagai latar belakang mulai dari aktivis lingkungan hingga warga terdampak langsung polusi udara akhirnya menggugat tujuh pejabat negara, termasuk Presiden RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, serta Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten.
Fakta dan Data Terkini
-
Menurut [IQAir atau sumber terpercaya], kualitas udara Jakarta sering masuk dalam daftar kota dengan polusi udara tertinggi di dunia.
-
Kadar PM2.5 di Jakarta kerap melebihi ambang batas aman WHO.
-
Sumber utama polusi udara di Jakarta antara lain:
-
Emisi kendaraan bermotor (terutama kendaraan pribadi)
-
Pembangkit listrik berbasis batu bara di sekitar Jabodetabek
-
Konstruksi dan aktivitas industri .
Dampak Kesehatan
Polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti:
-
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
-
Asma dan bronkitis kronis
-
Penyakit kardiovaskular
-
Penurunan fungsi paru-paru, terutama pada anak-anak dan lansia
-
Peningkatan risiko kanker paru-paru dalam jangka panjang.
Tanggapan Pemerintah dan Masyarakat
-
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti:
-
Uji emisi kendaraan
-
Penerapan ganjil-genap
-
Program penghijauan kota
-
-
Namun, banyak pihak menilai upaya tersebut belum cukup efektif karena lemahnya penegakan hukum dan kurangnya insentif untuk beralih ke transportasi umum.
Solusi yang Dapat Ditempuh
Beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan:
-
Perluasan dan peningkatan kualitas transportasi publik (MRT, LRT, BRT)
-
Penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi di sektor industri
-
Edukasi publik tentang dampak polusi dan cara menguranginya
-
Kerja sama regional antar kota di Jabodetabek untuk pengendalian polusi lintas batas.
Kesimpulan
Kualitas udara yang buruk bukan hanya isu lingkungan, melainkan sudah menjadi krisis kesehatan masyarakat. Diperlukan komitmen kuat dari pemerintah, dunia usaha, dan warga Jakarta sendiri untuk mengatasi polusi secara berkelanjutan. Tanpa tindakan nyata, masa depan kesehatan warga ibu kota akan terus terancam.
0 komentar:
Posting Komentar